·
Mesin Hitung Pascal/Pascaline (1642)-(2)
Pascaline, mesin hitung ciptaan Pascal,
menggunakan gir (roda gigi)berporos sebagai roda hitung untuk menghitung
penjumlahan. Ia menciptakan mesin ini untuk membantu ayahnya, seorang penarik
pajak, menghitung penerimaan pajak. Angka-angka pada setiap posisi digit dibuat
pada roda sehingga satu putaran penuh salah satu roda menghasilkan sepersepuluh
putaran roda berikutnya.
Blaise Pascal (1623-1662), seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaanPerancis, menemukan dan
membuat mesin penjumlahan secara mekanis yang pertama.Sekarang penemuan Pascal ini dihormati dengan penamaan bahasa pemrograman komputer populer yang menggunakan namanya.
·
Swipoa/Abacus (500 SM)-(1)
|
Abacus atau Swipoa barangkali
merupakan alat hitung tertua yang keefektifannya telah bertahan dari waktu ke
waktu. Alat ini sampai sekarang masih digunakansebagai ilustrasi dasar
penghitungan.
Sekitar 5000 tahun yang lalu, orang Cina menemukan dan
menggunakan Abacus untuk membantu melakukann perhitungan. Sampai
sekarang pun alat ini masih dipergunakan, bahkan replikannya dikembangkan untuk
pelajaran ekstra di sekolah-sekolah yang disebut dengan Mental Aritmatika atau
Sempoa. Kemudian mulai tahun 1610 berturut-turut dikembangkan alat
hitung yang lebih modern yaitu:
Ω
Napier’s Bone →
Alat hitung perkalian yang diciptakan oleh John Napier (1610), disebut napier’s
bone atau tulang napier, karena bentuknya yg memanjang dan menyerupai tulang.
(Jhon Napier dan Napier’s Bone atau Tulang Napier)
Ω
Kalkulator Roda Numerik/Pascaline → Pada tahun 1642, ketika Blaise Pascal berusia 18 tahun,
ia menemukan alat penghitung kalkulator roda numerik (numerical wheel
calculator), atau Pascaline. Alat ini, ia ciptakan untuk membantu ayahnya
menghitung penerimaan pajak. Mesin penghitung bilangan ini mampu melakukan
operasi tambah, kurang, dan pembagian. Mesin hitung buatan Pascal kemudian
menjadi cikal-bakal pengembangan mesin hitung serupa seperti yang dibuat oleh
seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz
(1646-1716). Leibniz menilai mesin hitung ini masih banyak kekurangannya karena
hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan. Pada tahun 1694, Dengan mempelajari
catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan
alatnya yang mampu memproses perkalian.
(Blaise Pascal dan Pascaline alat ciptaannya)
Ω
Arithometer
→ Kemudian pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas
de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatika dasar.
Kalkulator mekanik Colmar yang diberi nama arithometer dapat melakukan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya,
arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan
ide Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.
(Xavier Thomas de Colmar dan
Arithometer alat temuannya)
Ω
Analytical Engine
→ Pada tahun 1822 seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage
(1791-1871), menemukan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan
diferensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Diferensial. Babbage terinspirasi
untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut
Analytical Engine.
(Charles Babage dan Analytical Engine alat temuannya)
Perjalanan mesin hitung yang begitu panjang dan mempunyai
pengaruh begitu besar di dunia, malahan akan menjadi lebih penting lagi di
masa-masa depan. sangat mempengaruhi perkembangan atau sejarah matematika dan
komputerisasi. Rumitnya pembuatan mesin hitung serta banyaknya manfaat yang
diperoleh dari sebuah mesin hitung akhirnya di zaman modern saat ini
dioptimalkan atau dikembangkan kembali menjadi sebuah komputer dan sistem
matematika.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar