Pages - Menu

Kamis, 10 Mei 2012

PERJALANAN SEJARAH MESIN HITUNG

·        Mesin Hitung Pascal/Pascaline (1642)-(2)
Pascaline, mesin hitung ciptaan Pascal, menggunakan gir (roda gigi)berporos sebagai roda hitung untuk menghitung penjumlahan. Ia menciptakan mesin ini untuk membantu ayahnya, seorang penarik pajak, menghitung penerimaan pajak. Angka-angka pada setiap posisi digit dibuat pada roda sehingga satu putaran penuh salah satu roda menghasilkan sepersepuluh putaran roda berikutnya.

Blaise Pascal
Blaise Pascal (1623-1662), seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaanPerancis, menemukan dan






membuat mesin penjumlahan secara mekanis yang pertama.Sekarang penemuan Pascal ini dihormati dengan penamaan bahasa pemrograman komputer populer yang menggunakan namanya.






·        Swipoa/Abacus (500 SM)-(1)




Abacus atau Swipoa barangkali merupakan alat hitung tertua yang keefektifannya telah bertahan dari waktu ke waktu. Alat ini sampai sekarang masih digunakansebagai ilustrasi dasar penghitungan.











Sekitar 5000 tahun yang lalu, orang Cina menemukan dan menggunakan Abacus untuk membantu melakukann perhitungan. Sampai sekarang pun alat ini masih dipergunakan, bahkan replikannya dikembangkan untuk pelajaran ekstra di sekolah-sekolah yang disebut dengan Mental Aritmatika atau Sempoa. Kemudian mulai tahun 1610 berturut-turut dikembangkan alat hitung yang lebih modern yaitu:
Ω Napier’s Bone → Alat hitung perkalian yang diciptakan oleh John Napier (1610), disebut napier’s bone atau tulang napier, karena bentuknya yg memanjang dan menyerupai tulang.
 



                                   (Jhon Napier dan Napier’s Bone atau Tulang Napier)

Ω Kalkulator Roda Numerik/Pascaline → Pada tahun 1642, ketika Blaise Pascal berusia 18 tahun, ia menemukan alat penghitung kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator), atau Pascaline. Alat ini, ia ciptakan untuk membantu ayahnya menghitung penerimaan pajak. Mesin penghitung bilangan ini mampu melakukan operasi tambah, kurang, dan pembagian. Mesin hitung buatan Pascal kemudian menjadi cikal-bakal pengembangan mesin hitung serupa seperti yang dibuat oleh seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716). Leibniz menilai mesin hitung ini masih banyak kekurangannya karena hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan. Pada tahun 1694, Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya yang mampu memproses perkalian.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixKgOFgqgqFmQiwZAmdqIsbulZEDxx0K3cJwBOyIm18-ivuLBVP6OwLRmG4jNrHZ4ksdUdKJeM6-LOfDRV_hAoM4rqF229zPH6wZvcut39vkbrOfTxJYOztLnPs3bUjnR-7zSgn20l1NTx/s1600/pascal.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp0yjvjkmX3p0WkjcPAcTfr9Ef9aRX5-tEbvboo0YMckTbO1wqZsWucxXF8L1tOI8ekMbNEMTKCy359H3oDbToOwpZp93u_fi04at8HizbBsU1UDaaO7zEPy4wORpg_9eAWvXC2FrhCSN8/s1600/pascaline.jpg
           (Blaise Pascal dan Pascaline alat ciptaannya)

Ω Arithometer → Kemudian pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatika dasar. Kalkulator mekanik Colmar yang diberi nama arithometer dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan ide Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.
                                  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHw85Gn-B9ZYE4jzYr6PI9sssNUkBkXs2tE58xeF2hsTe9NHm-xYXA4GyCjahws9PMstO7Seeh_vapWbYjrKR30x5Log4MGUxhVJQxe-cvAJPy_o8uQpP_8KoxBsjckEtb2OT4PwdST7U2/s1600/xavier.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPmgtY3P5r8kl0N11dTp4u9WstKCG4fEJ7_vi23P9p_KO7BwTzlbXwX8PfwFiUdCnJeqDYdhG-Sdekmg8rQ-D_IHRM7qIvtybedcDbeq-gPrfAeqGvTupxTEZ-_rQpjkVKrHyP_G6_mpat/s1600/arithometer.jpg
                                 (Xavier Thomas de Colmar dan Arithometer alat temuannya)

Ω Analytical Engine → Pada tahun 1822 seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871), menemukan suatu mesin untuk melakukan perhitungan persamaan diferensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Diferensial. Babbage terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine.             
                                  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgO9zmuomWGwcWY8_9fmU-_OlMdDospi7sIZWiReOx0gUcIrRAwDncVqHfCSQX8ZjXt3EmwZexOJ_M_hc5vvHpDQGzQ9ybCfjJE8Np2KHAFxpI_ba2UjeCaLEiyk-Nc30o8RNVeH6tqpOFl/s200/babage.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNvZhAWiTwnzFHPRtpNeqKo5VtcN-ScDqcY0_rqzOEZGuiyZOMN2ytkp4JFsYQiQxJ4J6_avjTcuDcyTM76UWbyF_ExCQCdjLSaLQHQybiSMq_EBCcW1140CdZc-K4-2QlqkpBm7XoAfBN/s200/analytical.jpg
                                       (Charles Babage dan Analytical Engine alat temuannya)

Perjalanan mesin hitung yang begitu panjang dan mempunyai pengaruh begitu besar di dunia, malahan akan menjadi lebih penting lagi di masa-masa depan. sangat mempengaruhi perkembangan atau sejarah matematika dan komputerisasi. Rumitnya pembuatan mesin hitung serta banyaknya manfaat yang diperoleh dari sebuah mesin hitung akhirnya di zaman modern saat ini dioptimalkan atau dikembangkan kembali menjadi sebuah komputer dan sistem matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar