DEFINISI KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL
INTELLIGENCE)
Menurut
Solso, Maclin, & Maclin (2008) Kecerdasan Buatan adalah salah satu cabang
Ilmu pengetahuan berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan
persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal Ini biasanya
dilakukan dengan mengikuti/mencontoh karakteristik dan analogi berpikir dari
kecerdasan/Inteligensia manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang
dikenal oleh komputer. Dengan suatu pendekatan yang kurang lebih fleksibel dan
efisien dapat diambil tergantung dari keperluan, yang mempengaruhi bagaimana
wujud dari perilaku kecerdasan buatan. AI biasanya dihubungkan dengan Ilmu
Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika,
Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk
mengkombinasikan pengetahuan dari semua bidang ini pada akhirnya akan
bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.
Rich
& Knight (dalam wslfi) berpendapat bahwa kecerdasan buatan adalah bagian
dari ilmu komputer yang mempelajari perancangan sistem komputer yang
inteligent, yaitu suatu sistem yang meperlihatkan karakteristik yang ada pada
tingkah laku manusia, seperti mengerti suatu bahasa, mempelajari, mempertimbangkan
dan memecahkan suatu masalah.
Sedangkan menurut
Kusumadewi, (2002) kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence
merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar
mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan
manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat
hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer
semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan
sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat
diberdayakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia. Manusia
bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini karena
manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari cara
mempelajarinya. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
tentu saja diharapkan akan lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Namun
bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan
penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
mereka miliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia
dengan segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah
dengan baik. Demikian juga dengan kemampuan menalar yang sangat baik, namun
tanpa dibekali pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan
bisa menyelesaikan masalah dengan baik.
Tujuan Kecerdasan
Buatan
Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan
Prendergast [1984]:
- Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
- Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
- Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)
Contoh aplikasi
Sistem Pakar Dalam Bidang Psikologis
1. Salah
satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu
untuk sistem pakar menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak
merupakan fase yang paling rentan untuk mengalamin gangguan dan sangat perlu
diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk
gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu
kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk,
sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya
akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut.
2. Contoh
lain implementasinya adalah tes kepribadian. Aplikasi tes kepribadian
berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses
pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan
banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user
(pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes
kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik. Namun demikian,
aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan
seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah
alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang
programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.
3. Camera
360. Dalam smartphone terdapat
aplikasi tersebut, fungsinya adalah membuat wajah seseorang ketika di foto bisa
terlihat lebih cantik atau dapat disesuaikan dengan berbagai efek-efek yang
tersedia. Seseorang cukup berfoto tanpa perlu berdandan terlebih dahulu, jika
menggunakan aplikasi tersebut hasilnya cukup berbeda dengan aslinya, terlihat
lebih bagus.
4. Natural Language Recognition
Yaitu studi
mengenai Al mencoba supaya komputer dapat mengerti bahasa alamiah yang di
ketikkan lewat keywoard. Bahasa alamiah
adalah bahasa yang digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi. Misalnya pernyataan
:
“Amir
menjatuhhkan gelas ke lantai sehingga pecah”.
“Amir
menjatuhkan batu ke kaca sehingga pecah”
Kedua pernyataan
memiliki grammar yang sama, tetapi pernyataan pertama yang pecah adalah
gelasnya (objek yang pertama) dan pernyataan kedua yang pecah adalah kacanya
(objek kedua). Dapatkah komputer menjawab pertanyaan “apa yang pecah”?. Jika iya,
maka dapat membantu memudahkan manusia.
Contoh-contoh
diatas adalah beberapa contoh dari kecerdasan buatan yang berdampak pada
psikologis seseorang karena dapat memudahkan manusia menjalani aktivitasnya
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). Sistem informasi
psikologi. Diakses tanggal 27 september 2013.http://moethya26.wordpress.com/category/psychology/sistem-informasi-psikologi/cbis/.
Kusumadewi.S, Artificial Intelligence
(Teknik dan Aplikasinya), Edisi 2, Penerbit Graha Ilmu, 2002.
Solso,
R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta:
Erlangga.
Wsilfi.staffgunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar